Pemerintah berupaya
secepatnya memulihkan aktivitas perekonomian warga Jakarta yang ‘lumpuh’ akibat
dampak banjir. Langkah ini dimulai dari mengatasi sejumlah penyebab banjir.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta telah memberikan dampak luar biasa bagi kegiatan perekonomian di ibu kota Negara tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta telah memberikan dampak luar biasa bagi kegiatan perekonomian di ibu kota Negara tersebut.
“Tentu saja kerugian
secara ekonomi telah terjadi. Masyarakat tidak dapat beraktivitas, banyak rumah
yang rusak terendam air dan beberapa aktivitas industri terganggu,” ungkapnya
saat menjawab pertanyaan wartawan, di Semarang, Sabtu (19/1).
Situasi ini, diakuinya memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat. Meski begitu, Hatta mengaku sampai saat ini belum mendapatkan laporan berapa kerugian yang terjadi akibat dampak banjir di Jakarta.
Situasi ini, diakuinya memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat. Meski begitu, Hatta mengaku sampai saat ini belum mendapatkan laporan berapa kerugian yang terjadi akibat dampak banjir di Jakarta.
Namun ia menegaskan,
yang paling penting untuk dilakukan sekarang adalah bagaimana sesegera mungkin
mengatasi tanggul yang ‘jebol’ di Latuharhari.
Demikian pula,
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta bekerja sama
untuk mengatasi banjir ini, sehingga tidak terulang kembali.
Banjir tahun ini sudah diprediksi
oleh BOMG. Potensi banjir tahun ini sangat besar. Bahkan untuk Kota Jakarta
mengalami banjir bandang besar.
Yang lebih memprihatinkan adalah Jalan Tol
Jakarta-Merak, maupun Merak-Jakarta di Km 57, diterjang banjir. Dampak yang
terlihat adalah truk-truk yang mengangkut bahan makanan, macet total.
Pasokan bahan-bahan sembako juga terhambat di Merak.
Penyeberangan terganjal oleh gelombang laut yang tingginya hingga mencapai 4-5
meter, sehingga walaupun ada kapal, namun tidak bisa jalan ke laut, diterjang
ombak. Produksi ikan juga turun.
Bahan-bahan dari Sumatra untuk Jawa dan sebaliknya
dari Jawa ke Sumatra, semuanya terhambat, hingga ada bahan makanan yang
membusuk.
Apa yang terjadi adalah banjir
tenyata membawa dampak pada perekonomian rakyat. Apa yang terjadi di lapangan
dewasa ini adalah menunggu-menunggu dan menunggu suatu ”kepastian”.
Situasi banjir di Jakarta semakin
parah. Meskipun Gubernur DKI menjanjikan ”angin sorga” banjir bisa diatasi,
tetapi kenyataan dilapangan sangat susah diprediksi dan diperbaiki.
Kerugian perekonomian secara makro dan mikro terjadi
di Jakarta. Bahkan tidak mustahil keluh-kesah yang dilontarkan Pemerintah
Pusat, Pemda, Masyarakat luas serta DPR maupun DPRD, tidak bisa menjawab untuk
mengatasinya.
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah
di Jakarta telah memberikan dampak luar biasa bagi kegiatan perekonomian di ibu
kota negara tersebut.
Tentu saja kerugian secara ekonomi
telah terjadi. Masyarakat tidak dapat beraktivitas, banyak rumah yang rusak
terendam air dan beberapa aktivitas industri terganggu.
Situasi ini, diakuinya memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat. Meski begitu, Hatta mengaku sampai saat ini belum mendapatkan laporan berapa kerugian yang terjadi akibat dampak banjir di Jakarta. Demikian pula, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta bekerja sama untuk mengatasi banjir ini, sehingga tidak terulang kembali.
Guna mengatasi dampak banjir di Jakarta ini, Hatta juga mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan atas instruksi presiden.
Situasi ini, diakuinya memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat. Meski begitu, Hatta mengaku sampai saat ini belum mendapatkan laporan berapa kerugian yang terjadi akibat dampak banjir di Jakarta. Demikian pula, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta bekerja sama untuk mengatasi banjir ini, sehingga tidak terulang kembali.
Guna mengatasi dampak banjir di Jakarta ini, Hatta juga mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan atas instruksi presiden.
Hatta berharap situasi yang terjadi akibat banjir ini
tidak berlangsung dalam waktu yang lebih lama. Pemrintah secepatnya akan
mengupayakan masyarakat yang terkena dampak banjir ini dapat kembali melakukan
aktivitasnya.
Oleh karena itu perlu ada pemikiran
ulang terhadap Rencana dan Rancangan Pembangunan di Jakarta khususnya untuk
pembangunan di bidang transportasi dan upaya mengatasi banjir.
Hutan beton, hutan pencakar langit, hutan daerah rawan
banjir semakin berlomba didirikan. Harus segera diubah menjadi wilayah yang
ramah lingkungan.
Ibukota yang tidak memiliki rencana dan rancangan
tata-kota yang baik, akan menimbulkan berbagai dampak terhadap perekonomian
rakyat serta tumbuhnya kriminalitas serta tumbuhnya rasa ketidakpercayaan
kepada Pemerintah Pusat maupun kepada pemerintah daerah.
HAMPIR tiap tahun rakyat Indonesia mengalami
musim banjir yang bermacam-macam jenisnya. Ada banjir biasa, ada banjir
bandang, ada banjir yang tidak terduga datangnya, ada banjir kiriman serta
banjir yang sifatnya permanent.
Banjir tahun ini sudah diprediksi oleh BOMG.
Potensi banjir tahun ini sangat besar. Bahkan untuk Kota Jakarta mengalami
banjir bandang besar.
Demikian juga daerah-daerah lainnya. Prediksi
BOMG ternyata benar. Banyak sungai yang meluap. Pertama kali adalah air
Bengawan Solo. Beberapa daerah seperti kota Solo, Sragen,Ngawi, Bojonegoro dan
lainya terkena dampak banjir.
Minggu-minggu yang lalu serta minggu-minggu
sekarang air sungai maupun bengawan banyak meluap. Beberapa daerah di Banten
terserang bencana banjir. Tinggi air hingga mencapai 4 meter. Bahkan dua orang
tewas.
Yang lebih memprihatinkan adalah Jalan Tol
Jakarta-Merak, maupun Merak-Jakarta di Km 57, diterjang banjir. Dampak yang terlihat
adalah truk-truk yang mengangkut bahan makanan, macet total.
Pasokan bahan-bahan sembako juga terhambat di
Merak. Penyeberangan terganjal oleh gelombang laut yang tingginya hingga
mencapai 4-5 meter, sehingga walaupun ada kapal, namun tidak bisa jalan ke
laut, diterjang ombak. Produksi ikan juga turun.
Bahan-bahan dari Sumatra untuk Jawa dan
sebaliknya dari Jawa ke Sumatra, semuanya terhambat, hingga ada bahan makanan
yang membusuk.
Apa yang terjadi adalah banjir tenyata membawa
dampak pada perekonomian rakyat. Apa yang terjadi di lapangan dewasa ini adalah
menunggu-menunggu dan menunggu suatu ”kepastian”.
Situasi banjir di Jakarta semakin parah. Meskipun
Gubernur DKI menjanjikan ”angin sorga” banjir bisa diatasi, tetapi kenyataan
dilapangan sangat susah diprediksi dan diperbaiki.
Kesalahan utama adalah rancangan tata-kota DKI
tidak semulus seperti apa yang dirancang dalam blue-print. Tetapi
justru di lapangan, selain terjadi lonjakan pembangunan perumahan, mal,
supermarket dan perumahan padat juga terjadi kemacetan total yang dialami kota
Jakarta tiap hari.
Daftar referensi: